Judul di atas bukan lelucon, atau sekedar untuk menarik perhatian agar
pembaca membaca tulisan ini. Ia merupakan anjuran, tepatnya semacam tip
untuk menjaga kesehatan. Dengan menjilat garam? Ya, hanya dengan
menjilat garam sebelum dan sesudah makan. Apa iya???
.Jangan bercanda!,
masak garam yang berharga murah dan biasa kita temui sehari-hari
berceceran di rak dapur setiap rumah tangga di negeri ini bisa memiliki
manfaat untuk menjaga kesehatan!. Bukan hanya menjaga kesehatan, tapi
juga untuk mengobati beragam penyakit dan juga berfungsi sebagai penawar
racun.
Oh yaa! Siapa yang mengucapkannya?. Apa sudah ada uji klinis?, atau
bukti ilmiah?, atau setidak-tidaknya pengalaman empiris yang bisa
mendukung pernyataan di atas?.
“Jilatlah garam (dapur) sebelum dan sesudah makan!”. Demikian anjuran Imam Ali bin Abi Thalib as, seorang sahabat tercinta Rasulullah Muhammad saw. “Andai orang-orang tahu manfaat garam, niscaya mereka akan lebih memilihnya ketimbang penawar racun. Sesiapa menjilat garam sebelum makan, maka Allah akan melindunginya dari tujuh puluh jenis penyakit yang hanya diketahui Allah”. Lanjut Imam Ali as, menjelaskan tentang manfaat garam bagi kesehatan manusia sebagai penawar racun (anti toksin) sekaligus sebagai obat dewa (meminjam istilah pengobatan Cina untuk menyebutkan obat yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh manusia.
Atsar (ucapan) Imam Ali as tersebut saya temukan diantara tumpukan hadits dan atsar yang bertebaran di buku “Mutiara Tersembunyi Warisan Nabi” yang merupakan terjemahan dari buku ‘al-atsar al-Wadh’iyyah fi al-Kitab wa al-Sunnah’ karya Syekh Abdurrasul Al ‘Unuz.
Atsar tersebut menjelaskan dua hal. Pertama menjelaskan manfaat garam dapur bagi kesehatan manusia, sebagai penawar racun dan obat bagi 70 (banyak) penyakit. Dan kedua tip bagaimana cara mengkonsumsi garam dapur agar bermanfaat bagi kesehatan manusia, yaitu dengan menjilatnya secara rutin sebelum dan sesudah makan.
.Beberapa manfaat garam bagi kesehatan tubuh adalah:
“Jilatlah garam (dapur) sebelum dan sesudah makan!”. Demikian anjuran Imam Ali bin Abi Thalib as, seorang sahabat tercinta Rasulullah Muhammad saw. “Andai orang-orang tahu manfaat garam, niscaya mereka akan lebih memilihnya ketimbang penawar racun. Sesiapa menjilat garam sebelum makan, maka Allah akan melindunginya dari tujuh puluh jenis penyakit yang hanya diketahui Allah”. Lanjut Imam Ali as, menjelaskan tentang manfaat garam bagi kesehatan manusia sebagai penawar racun (anti toksin) sekaligus sebagai obat dewa (meminjam istilah pengobatan Cina untuk menyebutkan obat yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh manusia.
Atsar (ucapan) Imam Ali as tersebut saya temukan diantara tumpukan hadits dan atsar yang bertebaran di buku “Mutiara Tersembunyi Warisan Nabi” yang merupakan terjemahan dari buku ‘al-atsar al-Wadh’iyyah fi al-Kitab wa al-Sunnah’ karya Syekh Abdurrasul Al ‘Unuz.
Atsar tersebut menjelaskan dua hal. Pertama menjelaskan manfaat garam dapur bagi kesehatan manusia, sebagai penawar racun dan obat bagi 70 (banyak) penyakit. Dan kedua tip bagaimana cara mengkonsumsi garam dapur agar bermanfaat bagi kesehatan manusia, yaitu dengan menjilatnya secara rutin sebelum dan sesudah makan.
.Beberapa manfaat garam bagi kesehatan tubuh adalah:
- Tekanan Darah. Mengatur volume dan tekanan darah termasuk kelenturan pembuluh darah. Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
- Sistem Saraf. Mempengaruhi Sistem Saraf. Sodium dan chloride ions berperan penting dalam menyalakan neuron-neuron dalam system saraf. Perubahan dalam konsentrasi sodium dan chloride ions menimbulkan sebuah gerak potential untuk menyalakan, memungkinkan neuron mengirim signal ke sel-sel lain yang berhubungan dengannya. Hasil pengiriman signal yang tepat ke seluruh tubuh diperlukan untuk mendapatkan seluruh reaksi fisiologis termasuk gerakan mekanis otot-otot. Perubahan konsumsi garam berdampak minimal pada system saraf. Hanya pada tingkat defisiensi sodium yang ekstrim akan memberikan reaksi peringatan pada system saraf.
- Metabolisme (Sistem Pencernaan). Hampir semua garam yang terkandung dalam makanan atau minuman dengan cepat diserap dari Usus Kecil dan dengan cepat pula sampai ke system peredaran darah dan ruang jaringan antar sel (the extracellular space of tissues). Selama pertumbuhan yang cepat, sejumlah besar sodium diserap system kerangka dan jaringan-jaringan lain. Setelah dewasa, pada orang yang sehat, seluruh garam yang diperoleh, tanpa menghiraukan kuantitas, dikompensasi dengan pengeluaran harian dari kuantitas yang sama melalui saluran-saluran pengeluaran normal tubuh kita. Sebenarnya, Ginjal kita mampu menyaring sejumlah sodium yang luar biasa besarnya dalam sehari (sehari sama dengan 6 pound garam).
- Peran Hormon dalam Pengaturan Sodium. Hormon Steroid disekresikan oleh adrenal cortex yang mengatur keseimbangan air dan electrolytes dalam tubuh. Aldosterone yang bekerja pada distal tubule dan menghimpun saluran-saluran Ginjal, berfungsi meningkatkan daya serap (permeability) dari selaput-selaput bagian dalam terhadap sodium dan potassium dan bertangggung jawab atas penyerapan kembali sodium (Na+) ions dan air dari urine kembali lagi ke darah, sambil mengeluarkan potassium (K+) ions ke dalam urine. Aldosterone bertanggung jawab atas penyerapan kembali secara sebenarnya seluruh sodium yang terkandung dalam darah manusia di bawah fungsi filtrasi ginjal yang normal. Aldosterone juga berfungsi sebagai receptors khusus di otak untuk memelihara air dan garam dengan mengontrol renal tubular resorption.
Para Ahli menduga bahwa tingkat asupan garam berhubungan
dengan kesehatan organ yang lain di samping kesehatan cardiovascular.
Beberapa yang telah dibuktikan adalah: hyponatremia, diabetes. kanker,
asma, osteoporosis dan obesitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar