Rabu, 05 Desember 2012

Empat Istri

Seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 istri.

Istri ke empat
Diberikan harta dan kesenangan, sebab ia yang paling cantik diantara semua istrinya.

Istri ke tiga
Sangat bangga dengan sang istri dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temannya, namun ia selalu kuatir kalau istrinya ini lari dengan pria lain.

Istri ke dua
Sabar dan penuh pengertian. setiap ada masalah ia selalu mendamping sang suami melewati masa-masa sulit.

Istri pertama
Pasangan yang sangat setia dan selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarganya. Wanita ini yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisnis sang suami. Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meskipun istri pertama ini begitu sayang kepadanya.

Suatu hari si pedagang sakit dan menyadari bawaha ia akan segera meninggal. Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan berkata dalam hati, "saat ini aku punya 4 istri, namun saat aku meninggal aku akan sendirian.Betapa menyedihkan."

 Lalu pedagang itu memanggil semua istrinya dan bertanya kepada istri ke empat nya. "Engkau yang paling kucintai, kubelikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah sekarang aku akan matij. Maukah kamu mendampingi dan menemani saya?"
Ia terdiam .............. tentu saja tidak!  Jawab istri ke empat dan pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa lagi. Jawaban ini sangat menyekitkan hati. Seakan-akan ada pisau terhunus dan mengiris-iris hatinya.

 Pedagang iut sedih lau bertanya pada istri yang ke tiga "Aku mencitaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir . Maukah kamu ikut demganku dan menemani akhir hayatku?"  istrinya menjawab "Hidup ini sangat indah disini, aku akan menikah lagi jika kamu mati". Bagai disambar petir di siang bolong, sang pedagang sangat terpukul dengan jawaban istrinya tersebut. Bedanya  terasa demam.

Kemudian memanggil istri ke dua "Aku selalu berpaling kepadamju setiap kali aku mendapat masalah dan engakau selalu membantuku dengan sepenuh hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu. Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku?" Jawab sang istri, "Maaf aku kali ini tidak bisa menolongmu. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur. Nantikan kubuatkan makam yang indah untukmu."

Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu, tiba-tiba terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Pria itu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu berguman, "kalau saja aku bisa merawatmu lebih baik pada saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti ini, istriku."

Sesungguhnya kita mempunyai 4 pendamping dalam hidup ini.

Istri ke empat adalah tubuh kita.

Begitu banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah. Semua ini akan hilang dalam satu batas waktu dan ruang. Tidak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap kepada-Nya.

Istri ke Tiga adalah Status Sosial dan Kekayaan

Saat kita meninggal, semua akan pergi kepada yang lain. Mereka akan pindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya. Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita, semua itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

Istri ke Dua adalah Kerabat dan Teman.

Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, kita tak akan bisa terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita.

Dan sesungguhnya istri pertama adalah amal dan ibadah kita.

Sebenarnya hanya amal dan ibadah kita sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kita kemanapun kita sampai menghadap Sang Pencipta.

Selagi kita masih mampu marilah kita tingkatkan amal dan ibadah kita. Berbuat amal, memberikan pertolongan kepada sesama yang membutuhkan, sekecil apapun sangat berarti bagi yang memerlukannya.

5 Desember 2012 tepat usia 51 tahun, mengingatkan penulis semakin dekatnya batas waktu yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.
 

Kamis, 29 November 2012

1 Dollar 11 Sen

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi... tetapi mereka tidak punya biaya untuk itu.
Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang"
Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat .... tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.
Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai apoteker memberi perhatian .... tetapi dia selalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan mengoyang-goyangkan kakinya, tetapi gagal.
Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase.  Berhasil !
"Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara masah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."
"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya" Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit.. dan saya ingin membeli keajaiban."
"Apa yang kamu katakan ?," tanya sang apoteker.
"ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang...jadi berapa harga keajaiban itu?"
"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."
"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."
Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "keajaiban jenais apa yang dibutuhkan oleh adikmnu?"
"Saya tidak tahu, " Jawab Sally. Air mata mulai menetes dipipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang."
"Berapa uang yang kamu punya?" tanya pria itu lagi.
"Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."
"Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum,"Satu dollar dan sebelas sen ... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu." Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata,"Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu denganya dan juga orang tuamu."
Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal... Operasi dilakukan tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama. Sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat... Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu" bisik ibunya," adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya".
Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut... satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan.

Jaga Kesehatan dengan Menjilat Garam Dapur Sebelum dan Sesudah Makan

Judul di atas bukan lelucon, atau sekedar untuk menarik perhatian agar pembaca membaca tulisan ini. Ia merupakan anjuran, tepatnya semacam tip untuk menjaga kesehatan. Dengan menjilat garam? Ya, hanya dengan menjilat garam sebelum dan sesudah makan. Apa iya??? ….Jangan bercanda!, masak garam yang berharga murah dan biasa kita temui sehari-hari berceceran di rak dapur setiap rumah tangga di negeri ini bisa memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan!. Bukan hanya menjaga kesehatan, tapi juga untuk mengobati beragam penyakit dan juga berfungsi sebagai penawar racun.
Oh yaa! Siapa yang mengucapkannya?. Apa sudah ada uji klinis?, atau bukti ilmiah?, atau setidak-tidaknya pengalaman empiris yang bisa mendukung pernyataan di atas?.
Jilatlah garam (dapur) sebelum dan sesudah makan!”. Demikian anjuran Imam Ali bin Abi Thalib as, seorang sahabat tercinta Rasulullah Muhammad saw. “Andai orang-orang tahu manfaat garam, niscaya mereka akan lebih memilihnya ketimbang penawar racun. Sesiapa menjilat garam sebelum makan, maka Allah akan melindunginya dari tujuh puluh jenis penyakit yang hanya diketahui Allah”. Lanjut Imam Ali as, menjelaskan tentang manfaat garam bagi kesehatan manusia sebagai penawar racun (anti toksin) sekaligus sebagai obat dewa (meminjam istilah pengobatan Cina untuk menyebutkan obat yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh manusia.
Atsar (ucapan) Imam Ali as tersebut saya temukan diantara tumpukan hadits dan atsar yang bertebaran di buku “Mutiara Tersembunyi Warisan Nabi” yang merupakan terjemahan dari buku ‘al-atsar al-Wadh’iyyah fi al-Kitab wa al-Sunnah’ karya Syekh Abdurrasul Al ‘Unuz.
Atsar tersebut menjelaskan dua hal. Pertama menjelaskan manfaat garam dapur bagi kesehatan manusia, sebagai penawar racun dan obat bagi 70 (banyak) penyakit. Dan kedua tip bagaimana cara mengkonsumsi garam dapur agar bermanfaat bagi kesehatan manusia, yaitu dengan menjilatnya secara rutin sebelum dan sesudah makan.
.Beberapa manfaat garam bagi kesehatan tubuh adalah:
  • Tekanan Darah. Mengatur volume dan tekanan darah termasuk kelenturan pembuluh darah. Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Sistem Saraf. Mempengaruhi Sistem Saraf. Sodium dan chloride ions berperan penting dalam menyalakan neuron-neuron dalam system saraf. Perubahan dalam konsentrasi sodium dan chloride ions menimbulkan sebuah gerak potential untuk menyalakan, memungkinkan neuron mengirim signal ke sel-sel lain yang berhubungan dengannya. Hasil pengiriman signal yang tepat ke seluruh tubuh diperlukan untuk mendapatkan seluruh reaksi fisiologis termasuk gerakan mekanis otot-otot. Perubahan konsumsi garam berdampak minimal pada system saraf. Hanya pada tingkat defisiensi sodium yang ekstrim akan memberikan reaksi peringatan pada system saraf.
  • Metabolisme (Sistem Pencernaan). Hampir semua garam yang terkandung dalam makanan atau minuman dengan cepat diserap dari Usus Kecil dan dengan cepat pula sampai ke system peredaran darah dan ruang jaringan antar sel (the extracellular space of tissues). Selama pertumbuhan yang cepat, sejumlah besar sodium diserap system kerangka dan jaringan-jaringan lain. Setelah dewasa, pada orang yang sehat, seluruh garam yang diperoleh, tanpa menghiraukan kuantitas, dikompensasi dengan pengeluaran harian dari kuantitas yang sama melalui saluran-saluran pengeluaran normal tubuh kita. Sebenarnya, Ginjal kita mampu menyaring sejumlah sodium yang luar biasa besarnya dalam sehari (sehari sama dengan 6 pound garam).
  • Peran Hormon dalam Pengaturan Sodium. Hormon Steroid disekresikan oleh adrenal cortex yang mengatur keseimbangan air dan electrolytes dalam tubuh. Aldosterone yang bekerja pada distal tubule dan menghimpun saluran-saluran Ginjal, berfungsi meningkatkan daya serap (permeability) dari selaput-selaput bagian dalam terhadap sodium dan potassium dan bertangggung jawab atas penyerapan kembali sodium (Na+) ions dan air dari urine kembali lagi ke darah, sambil mengeluarkan potassium (K+) ions ke dalam urine. Aldosterone bertanggung jawab atas penyerapan kembali secara sebenarnya seluruh sodium yang terkandung dalam darah manusia di bawah fungsi filtrasi ginjal yang normal. Aldosterone juga berfungsi sebagai receptors khusus di otak untuk memelihara air dan garam dengan mengontrol renal tubular resorption.
Para Ahli menduga bahwa tingkat asupan garam berhubungan dengan kesehatan organ yang lain di samping kesehatan cardiovascular. Beberapa yang telah dibuktikan adalah: hyponatremia, diabetes. kanker, asma, osteoporosis dan obesitas.

Rabu, 28 November 2012

Bagian Penting Tubuhmu

Ibuku selalu bertanya padaku, apakah bagaian tubuh yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita manusia, jadi aku jawab "Telinga, Bu", ternyata itu bukan jawabannya.
"Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakan lagi nanti".
Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku  yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita."
Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi kamu semakin padai dari tahun ke tahun, anaku".
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika ibu betanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan atara Ibu dan aku.
Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar  "hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahukan padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tetapi hari ini adalah hari dimana kamu harus dapat pelajaran yang sangat penting."
Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."
Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"
Ibu membalas,"Bukan, tetapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu cukup kasih sayang dan teman-teman  agar kamu selalu  punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkan."
Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap pederitaan yang dialami orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan. Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan. Tetapi, orang tidak akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

Kearifan Emas

Seorang pemuda mendatangi Guru dan bertanya, "Guru, saya tidak mengerti mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk tujuan lain.
Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, "Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambilah cincin ini dan bawalah kepasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?"
Melihat cicin sang Guru yang kotor, pemuda tadi merasa ragu,"Satu keping Emas? saya tidak yakin cicin ini bisa dijual seharga itu."
"Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil."
Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cicin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata tidak seorangpun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya dengan harga satu keping perak.Iapun kembali kepedepokan Guru dan melapor."Guru, tidak seorangpun berani menawar lebih dari satu keping perak."
Guru, sambil tersenyum arif, berkata, "Sekarang pergilah kamu ke toko emas  di seberang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas disana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian."
Pemuda itupun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Guru dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor,"Guru ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas.
Rupanya nilai cicin ini serubu kali lebih tinggi dari pada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.
Guru tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seorang tidak bisa dinilai hanya dari pakaiannya. Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging dipasar" yang menilai demikian. Namun tidak bagi "pedagang emas"
Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika mampu melihat ke dalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses, wahai sobat mudaku. kita tidak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengan dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata tembaga dan yang kita lihat sebagai tembaga ternyata emas.
Oleh karena itu sobat ingat petuah para lelulur kita, "Ajining jiwo gumantung ono ing saliro, ajining diri gumantung ono ing lati."
Kalau sekilas kita menilai seseorang dari pakaianya, mobilnya, rumahnya dan lain-lian yang sifatnya fisik. Tetapi apa bila kita menilai orang dari kedalaman ilmunya dan akhlaknya hanya bisa lihat dari pembicaraanya dan perbuatannya sehari-hari bukan dari penampilan.
Ingatlah pesan Rosulullah, "Hiduplah dalam kesederhanaan baik dalam keadaan lapang maupun sempit" dan semua manusia sama dihadapan Allah, yang membedakan amal dan perbuatannya.

I Z I N

Manusia itu makhluk paling unik. Selain itu, logikanya sering kacau, sehingga sering menarik kesimpulan sendiri: "Tuhan tidak adil,tidak memihak yang lemah dan teraniaya." Ia memandang adil atau baik dari kacamata sendiri, bukan sesuai dengan kehendak Illahi.
Ketidak adilan itu pula yang di soal seorang ibu, kala dua bayinya yang lucu meninggal. "Kenapa bukan orang lain," katanya menggugat Tuhan. Ia tak rela. Itulah buah kegamangan iman jika cinta pada sesama melebihi kepada Allah.
Berbeda dengan sikap Barakah 'Abidah di Arabia. Ia sukses. "Namun, aku masih saja khawatir kalau-kalau penghasilanku sama sekali tidak berarti dihadapan Allah. Karena itu, akupun sedih seraya berfikir, sekiranya Allah memang benar-benar menginginkan kekayaanku, Dia pasti bakal membinasakan hara dan anak-anaku," katanya.
Benar saja. Akhirnya, baik anak-anaknya maupun hartanya tidak tersisa "Namun, semuanya toh malah membuatku bahagia. Aku curiga, jangan-jangan Allah menginginkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagiku melalui berbagai macam ujian ini. Dan inilah caranya-Nya mengingatkan diriku serta menjadikan jiwaku suci,"ujuarnya.
Menyucikan harga juga dilakukan seorang nonmuslim asal Sumatera. Ia senang membelikan peti mati kepada keluarga yang tidak mampu. Tiap minggu, dua atau tiga peti mati pasti disumbangkan. "Saya merasa nikmat sekali setelah membantu mereka," katanya.
Namum, kenikmatan itu ada yang mengganjal. Soalnya, uang untuk membeli peti mati itu bukan jerih payah sendiri, melainkan hasil keringat suaminya. "Saya ingin bisnis sendiri agar bisa membelikan peti mati untuk orang-orang tidak mampu." ujarnya.
Rasanya, jika pemberian itu seizin suami, makna dan barokahnya tetap sama, tanpa ada ganjalannya. Kisah ini persis dengan kisah Narada di pewayangan. Dia putra pembantu. Dia tidak terdidik. Kadang, jika ibunya berhalangan, dia pula yang melayani para resi.
Dalam kisah tersebut diuraikan bahwa Narada, yang mencuci piring bekas makan para penyembah mulia itu, ingin mencicipi sisa-sisa makanan. Iapun minta ijin kepada para resi. "Boleh saya makan makanan sisa ini," kata narada penuh harap. Diizinkan.
Rupanya, izin itulah yang membebaskannya dari segara reaksi dosa. Rupanya, sisa makanan resi itu pula yang berangsur-angsur membuat hati Narada sesuci mereka. Bahkan, melalui pergaulan itu minat hatinya untuk memuji kebesaran Tuhan berkembang pesat.
Cerita mengenai izin juga mengingatkan seorang budak cantik bernama Tuhfah di abad IX. Ia tidak mengenal tidur maupun makan. Kala kondisinya makin gawat, majikannya mengirim dia ke rumah sakit jiwa. Kendati ia berpakaian mewah dan wangi, kedua kakinya dirantai. Ia sering melantunkan bait-bait syair cinta.
Wahai, aku tidak gila tapi hanya mabuk!
Kalbuku sadar betul dan amat bening.
Satu-satunya dosa dan kesalahanku ialah dengan tidak tahu malu menjadi kekasih-Nya....
Setelah itu, Tuhfah pingsan. Begitu siuman, ia ditanya siapa yang engkau cintai?
"Aku mencintai Zat yang membuatku sadar akan anugerah, yang berbagai macam karunia-Nya menyebabkanku dikenai kewajiban, yang dekat dengan segenap kalbu, yang mengabulkan orang-orang yang membutuhkan," ujarnya.
Syaikh Al-Saqati yang mendengar syair itu tergetar. Ia menyimpulkan Tuhfah tidak gila, dan memintanya pergi ke mana saja. Tapi, gadis itu menjawab: "Aku hanya akan pergi jika majikanku mengizinkan. Kalau tidak, aku akan tetap disini." "Demi Allah," kata Al-Saqati dalam hati, "ia lebih bijak ketimbang diriku."
Tanapa disangka-sangka, majikan Tuhfah datang. Ternyata wanita yang mahir menyanyi dan bermain harpa itu dibelinya 22.000 dirham. "Semua kekayaan dan modalku habis," katanya. Ia berharap untung. Ternyata justru sering termenung, menangis, dan membuat orang lain tidak bisa tidur.
Itulah sebabnya, dia dijebloskan ke rumah sakit jiwa. Jika begitu, "Berapapun harga yang kau minta, akan kubayar," kata Al-Saqati kepada majikan Tuhfah. Tawaran itu dicemoohka. Memang, Al-Saqati tak punya uang sedirhampun saat itu. Semabari berlinang air mata, ia pulang kerumah.
Malam itu pula, pintu rumah Al-Saqati diketuk orang. Orang itu, yang menyebut dirinya Ahmad Musni, ia membawa lima pundi uang. Ia datang atas bisikan "suara gaib" agar Al-Saqati bisa membebaskan Tuhfah. Kontan, Al-Saqati bersyukur mencium tanah. Esoknya, ia gamit tangan tamunya menuju ramah sakit.
Tak urung, penebusan itu membuat mata Tuhfah berlinang. Disaat itu pula majikan Tuhfah datang sebari menatap dan menangis. Aneh! Janganlah menangis, "Harga yang kau minta telah kubawakan dengan keuntungan 5.000 dinar," kata Al-Saqati.
"Demi Allah, tidak," kata majikan Tuhfah. Al-Saqati menambah keuntungan 10.000 dinar. Lagi-lagi dijawab, "Tidak, Tuan." "Sekiranya Anda memberiku seluruh dunia ini untuk membelinya, aku tidak akan menerimanya," ia menambahkan. Ia ingin membebaskan Tuhfah tanpa penebusan. Budak itupun pergi dengan linangan air mata.
Waktupun berlalu. Al-Saqati, majikan Tuhfah dan Ahmad Musni menunaikan haji. Tapi diperjalanan Ahmad Musni wafat. Kala tawaf mengelilingi Ka'bah, Al-Saqati mendengar ratapan aneh nan pilu, jerit kesedihan dari hati yang terluka. Namun, ia tidak mengenalinya. "Mahasuci Allah! tidak ada Tuhan selain Dia. Dulu aku pernah dikenal. Kini aku tidak dikenal lagi. Ini aku, Tuhfah," katanya.
Maya Allah! Begitu diberitahu bahwa mantan majikannya juga sedang berhaji, gadis itu berdoa sebentar, lalu roboh disamping Ka'bah dan wafat. Tak lama setelah itu, mantan majikannya yang sedih melihat Tuhfah telah tiada terjatuh di samping Tuhfah, lalu meninggal pula. Tentu, takdir di depan rumah Allah ini seizin-Nya jua.

Senin, 16 Juli 2012

LOSSER AND WINER

1.      pecundang selalu khawatir dengan perubahan, pemenang selalu tidak sabar menanti perubahan

2.      pecundang selalu berada di belakang, pemenang selalu berada didepan

3.      pecundang selalu senang berada di zona nyaman, pemenang senang berada di daerah tantangan

4.      pecundang selalu berkata "bagaimana kalau gagal ?" , sementara pemenang selalu berfikir "bagaimana agar bisa sukses. "

5.      pecundang berkata "tidak bisa", pemenang menjawab "harus bisa"

6.      pecundang menolak "jangan saya" , pemenang menantang "mengapa bukan saya"

7.      pecundang lebih senang menunggu sesuatu terjadi, pemenang menciptakan sesuatu terjadi

8.      pecundang membuat statement, pemenang melaksanakan komitmen

9.      pecundang menunggu segalanya sempurna, pemenang memulai dengan apa yang dimilikinya

10. pecundang menghindar, pemenang bersaing

11. pecundang berkata "nanti dulu" , pemenang berteriak "Sekarang"

12. pecundang bekerja dan menunggu pensiun, pemenang belajar dan mempraktikan pengalaman

13. pecundang mengoleksi slogan, pemenang memperbanyak tindakan

Pencarian bung karno : Surga dan mati tersenyum

Suatu hari, pada sekitar bulan Juli 1965, Bung Karno berdialog dengan Kadirun Yahya, anggota dewan kurator seksi ilmiah Universitas Sumatra Utara (USU).
Bung Karno (BK): Saya bertanya-tanya pada semua ulama dan para intelektual yang saya anggap tahu, tapi semua jawaban tidak ada yang memuaskan saya, en jij bent ulama, tegelijk intellectueel van de exacta en metaphysica-man.
Kadirun Yahya (KY): Apa soalnya Bapak Presiden?
BK: Saya bertanya lebih dahulu tentang hal lain, sebelum saya memajukan pertanyaan yang sebenarnya. Manakah yang lebih tinggi, presidentschap atau generaalschap atau professorschap dibandingkan dengan surga-schap?
KY: Surga-schap. Untuk menjadi presiden, atau profesor harus berpuluh-puluh tahun berkorban dan mengabdi pada nusa dan bangsa, atau ilmu pengetahuan, sedangkan untuk mendapatkan surga harus berkorban untuk Allah segala-galanya berpuluh-puluh tahun, bahkan menurut Hindu atau Budha harus beribu-ribu kali hidup baru dapat masuk nirwana.
BK: Accord, Nu heb ik je te pakken Proffesor (sekarang baru dapat kutangkap Engkau, Profesor.) Sebelum saya ajukan pertanyaan pokok, saya cerita sedikit: Saya telah banyak melihat teman-teman saya matinya jelek karena banyak dosanya, saya pun banyak dosanya dan saya takut mati jelek. Maka saya selidiki Quran dan hadist. Bagaimana caranya supaya dengan mudah menghapus dosa saya dan dapat ampunan dan mati senyum; dan saya ketemu satu hadist yang bagi saya sangat berharga.
Bunyinya kira-kira begini: Seorang wanita pelacur penuh dosa berjalan di padang pasir, bertemu dengan seekor anjing yang kehausan. Wanita tadi mengambil segayung air dan memberi anjing yang kehausan itu minum. Rasulullah lewat dan berkata, “Hai para sahabatku, lihatlah, dengan memberi minum anjing itu, terhapus dosa wanita itu di dunia dan akhirat dan ia ahli surga!!! Profesor, tadi engkau katakan bahwa untuk mendapatkan surga harus berkorban segala-galanya, berpuluh tahun itu pun barangkali. Sekarang seorang wanita yang banyak berdosa hanya dengan sedikit saja jasa, itu pun pada seekor anjing, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia ahli surga. How do you explain it Professor? Waar zit‘t geheim?
Kadirun Yahya hening sejenak lalu berdiri meminta kertas.
KY: Presiden, U zei, dat U in 10 jaren’t antwoor neit hebt kunnen vinden, laten we zein (Presiden, tadi Bapak katakan dalam 10 tahun tak ketemu jawabannya, mari kita lihat), mudah-mudahan dengan bantuan Allah dalam dua menit, saya dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Bung karno adalah seorang insinyur dan Kadirun Yahya adalah ahli kimia/fisika, jadi bahasa mereka sama: eksakta.
KY menulis dikertas:10/10 = 1.
BK menjawab: Ya.
KY: 10/100 = 1/10.
BK: Ya.
KY: 10/1000 = 1/100.
BK: Ya.
KY: 10/bilangan tak berhingga = 0.
BK: Ya.
KY: 1000000/ bilangan tak berhingga = 0.
BK: Ya.
KY: Berapa saja ditambah apa saja dibagi sesuatu tak berhingga samadengan 0.
BK: Ya.
KY: Dosa dibagi sesuatu tak berhingga sama dengan 0.
BK: Ya.
KY: Nah…,
1 x bilangan tak berhingga = bilangan tak berhingga.
1/2 x bilangan tak berhingga = bilangan tak berhingga.
1 zarah x bilangan tak berhingga = tak berhingga.
Perlu diingat bahwa Allah adalah Maha tak berhingga.
Sehingga, sang wanita walaupun hanya 1 zarah jasanya, bahkan terhadap seekor anjing sekali pun, mengkaitkan, menggandengkan gerakkannya dengan Yang Maha akbar, mengikutsertakan Yang Mahabesar dalam gerakkannya, maka hasil dari gerakkannya itu menghasikan ibadat paling besar, yang langsung dihadapkan pada dosanya yang banyak, maka pada saat itu pula dosanya hancur berkeping keping.
Hal ini dijelaskan sebagai berikut: (1 zarah x tak berhingga)/dosa = tak berhingga.
BK diam sejenak lalu bertanya: Bagaimana ia dapat hubungan dengan Sang Tuhan?
KY: Dengan mendapatkan frekuensinya. Tanpa mendapatkan frekuensinya tidak mungkin ada kontak dengan Tuhan. Lihat saja, walaupun 1mm jaraknya dari sebuah zender radio, kita letakkan radio kita dengan frekuensi yang tidak sama, radio kita tidak akan mengeluarkan suara dari zender tersebut. Begitu juga, walaupun Tuhan dikabarkan berada lebih dekat dari kedua urat leher kita, tidak mungkin kontak jika frekuensinya tidak sama.
BK berdiri dan berucap: Professor, you are marvelous, you are wonderful, enourmous. Kemudian dia merangkul KY dan berkata: Profesor, doakan saya supaya saya dapat mati dengan senyum di belakang hari.

Beberapa tahun kemudian, Bung karno meninggal dunia. Resensi-resensi harian-harian dan majalah-majalah ibukota yang mengkover kepergian beliau, selalu memberitakan bahwa beliau dalam keadaan senyum ketika menutup mata untuk selama-lamanya.

3 Jawaban Kenapa Karir Anda Mentok

Aduh, kenapa karir saya ndak naik-naik ya. Saya sudah bertahun-tahun kerja di perusahaan ini, tapi kenapa posisi saya mentok disini saja. Demikian dua contoh kegalauan yang acap dilantunkan oleh para rekan pekerja kantoran. Sebuah kegalauan yang sering dilentingkan dengan nada kepedihan dan sejumput rasa fustrasi yang menggumpal (duh biyung, malang nian nasib sampeyan….).
Saya kira ada beragam penjelasan yang bisa dilontarkan untuk menjawab kegundahan itu. Disini kita mencoba untuk membincangkan tiga kemungkinan jawabannya secara ringkas. Baiklah sebelum kita membahasnya, silakan terlebih dahulu menyeruput secangkir kopi hangat yang mungkin sudah terhidang di depan meja kerja Anda…..
Jawaban yang pertama simpel dan jelas : you don’t deserve to be promoted. Ya, Anda memang tidak layak dipromosikan atau naik karir. Boleh jadi ini karena kompetensi Anda memang masih belum mumpuni; atau mungkin juga sikap kerja Anda yang begitu-begitu saja, hingga gagal membuat orang lain mengulurkan tangan memberi apresiasi. Bagaimana mungkin top manajemen memberikan Anda kenaikan karir kalau prestasi kerja Anda hanya pas-pasan.
Jadi kalau begitu, pertanyaan itu sejatinya justru harus digedorkan pertama-tama kepada diri Anda sendiri. Dengan kata lain, pertanyaan mengapa Anda ndak melesat karirnya mungkin justru harus ditujukan pada diri Anda sendiri. Disini, kerendahan hati dan kebesaran jiwa untuk mencoba bening mengaca pada kekurangan diri dan juga sekaligus potensi kekuatan yang dimiliki, sungguh amat diperlukan.
Proses self-exploration semacam itu sungguh akan bisa berjalan dengan optimal kalau saja setiap perusahaan menyediakan career coach yang trampil. Dengan itu rute untuk menyempurnakan kompetensi dan mindset Anda bisa berlangsung dengan efektif (sayang memang, ndak banyak perusahaan di tanah air yang menyedian career coach internal yang tangguh).
Jawaban kedua : prestasi kerja Anda sudah oke, kerja sudah mati-matian, tapi tetap saja top manajemen cuek bebek dengan kisah perjuangan kerja Anda yang sudah berdarah-darah itu (doh!). Nah kalau ini yang terjadi, kemungkinan besar Anda telah gagal “memamerkan” kelebihan dan prestasi kerja yang yang sungguh heroik itu. Bukan, disini kita bukan mau bicara mengenai ilmu cari muka atau menjilat bos dan bosnya si bos. No, no, no. Namun harus diakui, dalam sirkuit perjalanan naik karir ada dikenal sebuah ketrampilan yang disebut “impression management”. Inilah sejenis siasat untuk menonjolkan prestasi kerja Anda dihadapan kolega dan top manajemen secara elegan nan bermartabat. (sorry, topik khusus mengenai impression management ini baru akan kita bahas kapan-kapan di waktu mendatang. So stay tuned!).
Dalam lingkungan kerja dimana elemen subyektifitas dan perasaan acap masih punya pengaruh terhadap promotion decision, maka ketrampilan mengenai impression management mungkin layak untuk digenggam. Sebab dengan itu, perjuangan heorik nan berdarah-darah dari Anda itu bisa kemudian dihargai dengan layak.
Jawaban yang ketiga : karir Anda mentok karena Anda memang bekerja di perusahaan yang salah. Sorry, maksudnya perusahaan kecil yang karyawannya cuman 500-an dan hanya punya satu pabrik misalnya. Kalau perusahaan Anda hanya perusahaan manufaktur (pabrikan) yang karyawannya ndak banyak, ya ndak usah deh ngomong tentang career planning (sebab karir apa yang mau diomongkan kalau posisi manajerial yang tersedia hanya hitungan jari).
Dalam situasi semaca itu, karir Anda hanya akan naik kalau atasan Anda pensiun (duh, lama banget dong nunggunya !). Sebab itulah, beruntung bagi Anda yang bekerja di perusahaan dengan skala besar seperti industri perbankan atau telekomunikasi atau perusahaan energi dengan skala nasional. Dalam perusahaan dengan skala besar semacam ini, maka akan sangat banyak tersedia posisi manajerial, dan karena itu, pergerakan karir kita bisa sangat luas dan dinamik.
Jadi sekali lagi, dalam perusahaan dengan size yang terbatas, kita memang ndak bisa menerapkan ilmu career planning atau talent management secara optimal. Dan sebab itulah, karir Anda mentok. And again : ini memang sebuah kewajaran yang ndak layak ditangisi.
Itulah tiga jawaban ringkas yang barangkali bisa menjelaskan kenapa karir kita stagnan. Apapun jawabannya ada satu kalimat yang mungkin layak kita genggam dengan sepenuh hati : kita sendirilah sesungguhnya yang menciptakan masa depan kita – not somebody else.
So, believe in yourself, take positive actions, and create your own bright future. Goodluck and God bless you all !!

Kamis, 28 Juni 2012

Filosofi Hidup Einstein


Mari kita belajar tentang filosofi hidup dari pakar fisika quantum Einstein.
Apa aja sih nasehat2 hidup dari einstein?
1.   Tanamkan rasa Ingin tahu kamu
“Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja.”
Seperti apa sih rasa ingin tahu itu?
coba kita fikirkan, mengapa ada orang sukses,
sementara banyak lainnya gagal;
karena itu mari kita gunakan waktu dengan sebaik-baiknya

2.    Jadilah Orang yang Tekun, Karena tekun itu tak ternilai
“Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah.”

Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah kamu setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?
Ada ungkapan bagus popular di kalangan pegawai pos,
‘selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan’.
Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah kamu mulai.
maksudnya, TEKUNILAH APA YG KAMU KERJAKAN SAAT INI
3.    Imaginasi adalah Segalanya
Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan”
Ungkapan yang sungguh sangat terkenal,
Apakah kamu selalu berimajinasi setiap hari?
Imaginasi lebih penting dari pengetahuan!
Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depanmu.
kata Einstein, “Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi.”
Apakah kamu sudah melatih otot-otot imaginasimusetiap hari?
Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan.
Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya.
Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan pun keinginan.
Bagi yang beragama islam, hiduplah dengan Iman dan petunjuk2 allah SWT, selalu bersyukur atas nikmat hidup, dan perbanyaklah beramal salih karena hanya dengan itu seseorang mukmin akan bahagia..
4.    Jangan Takut Salah
“Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru.”
Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik ya sob, KESALAHAN bukan KEGAGALAN.
Dua hal tadi berbeda.
Kesalahan-kesalahan dapat membantu  kamu semua menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas–jika kamu menggunakannya dengan tepat tentunya.
Carilah sesuatu yang baru dari kesalahanmu Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahanmu

5.    Hidup pada saat ini, Jangan Khawatirkan Masa depanmu
“Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi.”
Satu-satunya jalan agar hidupmu baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang.
Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. tapi kamu bisa lakukan sekarang adalah mengubah cara pandangmu SAAT INI tentang kemarin agar menjadi lebih baik.  kamu juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika kamu benar2 melakukan yang terbaik pada saat ini.

6.    Optimis!!  dan Hargailah diri kamu
“Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga.”
Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktumu untuk menaikkan nilai dirimu. Jika kamu memang bernilai, sukses akan datang menghampirimu.
Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses?
Dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya. Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepadamu. Belajarlah untuk mengasah agar menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain.

7.    Jangan kamu mengharapkan Hasil Berbeda.
“Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengaharapkan hasil berbeda.”
Nasehat yang sangat bijak,  jangan mengharapkan hasil menjadi lebih baik jika kamu masih bertahan dengan cara yang kamu pakai sekarang.
Dengan ungkapan lain, kamu mimpi mengharapkan otot yang kuat jika masih mengangkat barbel ringan terus menerus
Jika ingin hidupmu berubah, kamu harus berubah. Mengubah cara pikir, cara pandang dan cara melakukan sesuatu. Ketika kamu mengubah pikiranmu, mengubah Sudut pandangmu, mengubah tindakanmu, hidupmu akan berubah dengan sendirinya.
bayangkan hal berikut: Ada seorang gadis manis tepat di depanmu. Bandingkan kedua aksi berikut. Pertama, kamu senyum tulus, reaksi si gadis adalah membalas senyummu. Kedua, kamu melotot padanya, bisa ditebak apa reaksi di gadis?

8.    Pahami Aturan Main, Lalu Bermainlah Lebih Baik.
“Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain.”
Bagi Einstein, dia cukup memahami aturan-aturan dasar Fisika lalu berpikir dan bekerja lebih baik dibanding fisikawan lainnya.
Sederhananya, kamu cukup melakukan dua hal saja.
Pertama, yang harus kamu lakukan adalah memahami ‘peraturan’ bagaimana cara Anda melakukannya.
Kedua, Lakukan pekerjaan tersebut lebih baik dibanding orang lain. Jika kamu mampu melakukan dua hal ini dengan baik, sukses pasti masuk ke kantong Anda
Semoga Bermanfaaat.....